Pijat Panggilan Serpong – Minyak jelantah adalah minyak sisa yang sudag digunakan berkali kali, namun apakah kamu tahu dibaliknya terdapat bahaya yang mengancam kesehatan. Berikut adalah lengkapnya.
Risiko Infeksi Bakteri
Minyak yang digunakan berkali-kali akan menjadi tempat berkembang biaknya semua jenis bakteri. Salah satunya adalah botulinum, bakteri penyebab botulisme.
Bakteri ini memakan partikel dan remah-remah yang tersisa dari makanan yang digoreng di wajan atau minyak. Jadi menggoreng dalam minyak lama membuat Anda lebih rentan terhadap infeksi bakteri.
Peningkatan Risiko Kanker
Selain bakteri, minyak goreng bekas juga merupakan sumber radikal bebas. Radikal bebas juga diserap oleh makanan yang digoreng, masuk ke tubuh Anda, dan menyerang sel-sel di tubuh Anda. Zat-zat tersebut dapat menjadi karsinogen yang menyebabkan kanker.
Semakin banyak Anda menggoreng minyak goreng bekas, semakin banyak radikal bebas yang menumpuk di tubuh Anda, yang menyebabkan mutasi genetik. Sel-sel dalam tubuh Anda lebih mungkin menjadi kanker.
Peningkatan Risiko Penyakit Degeneratif
Pijat Panggilan Serpong – Menurut penelitian oleh para ahli dari Spanyol, minyak jelantah mengandung senyawa organik aldehid. Senyawa ini diketahui dapat berubah menjadi zat karsinogen dalam tubuh manusia.
Selain itu, aldehid bisa memicu penyakit degeneratif. Contoh beberapa penyakitnya yaitu penyakit jantung, penyakit Alzheimer, dan penyakit Parkinson.
Kelebihan berat badan atau obesitas
Bahaya minyak jelantah yang tak disadari yaitu kadar kalori dan lemak trans yang akan terus meningkat. Menurut penelitian dalam jurnal Food Chemistry pada 2016, minyak zaitun yang bebas lemak trans pun akhirnya akan menghasilkan lemak trans setelah dipakai menggoreng berkali-kali.
Kalori dan lemak trans yang berlebihan akan memicu kelebihan berat badan, bahkan sampai terkena kondisi obesitas. Obesitas sendiri bisa menyebabkan berbagai komplikasi serius seperti penyakit diabetes dan penyakit jantung. Itulah yang bisa pijat panggilan serpong jelaskan, semoga bermanfaat.